Talking to the Moon

talkingtothemoon

Author : KimsKimi (@tikkixoxo_96)

Genre : Friendship, Fluff.

Rate : G

Length : Drabble, Songfict

Cast :

Lee Taemin (SHINEE)

Gong Ji Hye

CrePic: Belongs to me :)

Enjoy it.

~Talking to the Moon~

 

I know you’re somewhere out there

Somewhere far away

I want you back

I want you back

 

Bodoh.

Kata itulah yang pantas untuk ku. Aku tidak tahu kenapa aku bisa begitu saja melepas dia pergi saat itu, mungkin itulah alasan aku menyebut diriku ‘bodoh’.

 

Incheon Airport Memories, Three Years Ago-

 

Taemin melambaikan tangan di depan Jazz putih  milik dirinya, dia menyapaku . Hatiku senang, sesaat bisa,melihat senyum Taemin menyambutku .

“Ji Hye-ah !” seru Taemin menghampiriku.

Kaki ku terasa kaku, tak bisa bergerak. Aku ingin berjalan mundur agar bisa menghindar darinya, tapi tak bisa. Tidak masuk akal, kenapa aku mau menghindar dari Taemin. Padahal dia baik kepadaku, dan selalu ada saat aku membutuhkan. Tapi, ada satu alasan aku ingin menghindar darinya. Aku tidak ingin merasa kehilangan . Dia akan pergi hari ini, ya..Taemin pergi untuk melanjutkan studinya di Paris. Semua juga tidak terlepas dari impian Taemin selama ini, menjadi seorang koreographer profesional adalah cita-citanya. Lalu secara beruntung, kesempatan emas itu menghampirinya.

Aroma segar parfum Taemin, menyeruak kedalam indera penciuman ku. Aku tidak mau wangi ini hilang.

“Berhentilah melamun,”

Tiba-tiba aku tersadar, beberapa kali aku berkedip . Dan kembali memandang wajah tampan serta manis itu.

“..ne, kita berangkat sekarang ?” tanyaku berusaha menyembunyikan rasa kecewaku.

“Kau bawa mobilnya,” dilemparnya kunci mobil Honda jazz putih itu kepadaku. Dasar Taemin.

 

____

 

Aku tidak mau dia pergi, tapi akulah yang sudah berjanji kepadanya. Setidaknya, aku bisa melihat dia sebelum dia pergi jauh meninggalkanku. Aku memang bukan pacar Taemin, dia punya Choi Eun Ji sebagai pacar tercinta.

And me ? I’m just his bestfriend.

Semenjak di taman kanak-kanak aku dan Taemin sudah bersahabat, kebetulan rumah kami juga berbeda beberapa blok.Taemin membuka kap mobil belakang, lalu mengeluarkan semua barang bawaannya. Dia senyum menatapku, ah~kurasa detak jantungku berhenti.

“Ayo bantu aku membawanya !” tas sandang besar Adidas hitam itu kutangkap dari lemparannya.

“Kau ini ! Kalau jatuh gimana ?”

“Ahahaha..mianhae Ji Hye-ya~. Wajah marahmu manis juga ternyata, peace..

Manis ? Please ..wajahku jangan merah lagi sekarang.

Ck, baru dipuji begitu wajah mu merah seperti tomat. Bagaimana kalau aku menyatakan cinta kepadamu ? Semoga kau tidak pingsan ditempat, hahaha..”

“Huh ! Dasar banana boy ! Ayo kita masuk, nanti kau ketinggalan pesawat,” sungutku kesal.

Hey.. tidak perlu cepat-cepat Ji Hye-ah, kita harus menunggu Eun Ji dulu. Aku tidak mau pergi kalau dia belum mengucapkan salam perpisahan dengan ku.”

“Oh… baiklah..”

Sepuluh menit kemudian, pacar yang dinanti Taemin pun datang.

Chagiya~” panggil Eun Ji menggunakan aksen manjanya.

Cih, menjijikkan sekali. Berhentilah membuatku ingin muntah Choi Eun Ji. Kurasa saat bertemu dengan Eun Ji dulu, Taemin pasti sedang terbius obat tidur.

“Hai, Eun Ji-ah.. Kupikir kau tidak akan datang..”

“Hihi.. aku cuma terlambat chagi~ Sebagai pacarmu yang baik, aku ‘kan harus mengantarmu.”

Eugh ! Dimana aku bisa menemukan kantong muntah ? Aku ingin mengeluarkan isi perutku karena dia.

“..haha..sudahlah, kalau begitu ..segera saja kita masuk, nanti pesawat bisa meninggalkanku..ayo Ji Hye.”

Perhatianku teralih karena panggilan Taemin, kulihat dia dan pacarnya itu. Dan buru-buru bangkit dari kap mobil depan Taemin.

Eh, Ji Hye juga ada disini, ya ?”

Eun Ji menatapku seakan aku ini seorang penguntit yang akan merebut pacarnya. Kalau saja Taemin tidak ada disini, sudah kubuat biru-biru wajah cantiknya itu. Just calm down Gong Ji Hye, anggap dia bagaikan kertas tissue terbuang. Aku berjalan mendahului, pasangan itu. Eun Ji yang sibuk bergelayut manja dengan Taemin hanya akan membuatku mual jika ada disamping mereka, lebih baik aku menjauh dan meninggalkan mereka duluan.

“..eum.. sampai disini dulu pertemuan kita, aku sudah terlambat masuk pesawat..ah, terimakasih mau mengantarku kebandara Ji Hye-yaa.”

“Huh, kenapa cuma dia ? Aku ‘kan ikut mengantarmu chagiya~”

“..ah~ Eun Ji juga, gomawo.”

Dia melambaikan tangannya sebelum benar-benar pergi dari hadapanku, bolehkah aku memelukmu Lee Taemin ?

“Taemin-ah !” tanpa sadar suaraku keluar.

Taemin berbalik kebelakang, dia melihatku karena panggilan itu. Lagi-lagi begini, aku ragu apa aku bisa mengucapkannya pada Taemin . Hm..sebuah dekapan hangat kudapat, dia tahu apa yang ku mau.

 

——-

 

My neighbors think I’m crazy

But they don’t understand

You’re all I have

You’re all I have

At night when the stars

Light on my room

I sit by myself

 

Talking to the moon, tryin’ to get to you

In hopes you’re on the other side talking to me too

Oh, am I a fool who sits alone talking to the moon

______

 

Mengingat semua kenangan itu, membuatku kembali tersenyum. Sambil menatap sang bulan aku mencurahkan semuanya. Nyonya Kim –tetangga sebelahku, kadang suka khawatir saat melihatku duduk di balkon meja sambil bernyanyi ataupun bercerita tentang kenangan ku bersamamu, Lee Taemin. Karena aku tak tahu harus dengan cara apa aku mengungkap semuanya, dan mungkin cara inilah yang aku sukai.. Talking to the moon.

Haha, how fool I am.

Berbicara dengan sesuatu yang tidak akan mungkin menjawab atau membalas semua omonganku. Mereka pasti mengira aku sudah gila, bagaimana mungkin aku bicara dengan bulan ? Apa bulan itu bisa menjawabku, bahkan mendengarku saja tentu tidak akan bisa. Tapi aku tetap menceritakan semuanya kepada sang bulan yang selalu menerangi kamar ku dengan cahayanya. When I see the Moon, I always feel like Taemin here’s with me.

——–

Do you ever hear me calling?

 

Hey, Lee Taemin . Apa kau pernah mendengarku memanggil mu ?”

Terdiam sejenak sebelum melanjutkannya.

“Ada banyak hal yang ingin aku ucapkan padamu . Aku rindu denganmu, bisakah kau ada disini sekarang ? Ah..tidak masuk akal jika itu terjadi, apa karena aku mencintaimu..rasa rinduku begitu besar ? Lama sekali aku menyimpan perasaan ini darimu, sejak kau mendekatkan wajahmu di bukit –tempat kita saling berbagi cerita, perasaanku tiba-tiba berubah. Tapi sayang.. seminggu kemudian, kau bilang padaku ada seorang gadis yang berhasil merebut perhatianmu, dan dialah Choi Eun Ji. Boleh aku mengejek mu, Taemin ? Kau bodoh ! Masa kau bisa menjadikan gadis manja dan cengeng seperti dia, sebagai pacarmu. Aku..akulah yang harusnya jadi pacarmu, bukan dia. Aku tahu, tidak berhak memberi penilaian seperti itu. Because I love you, Lee Taemin. I can do that. Please comeback,  I want hug you again..”

Need my hug ?

Suara itu, suara .. yang lama sekali ingin kudengar kembali.

Did you miss me ?

Bulir air mataku keluar membasahi pipi panas ini. He’s back, and his in my room. Apa dia mendengar semua yang kukatakan tadi ?

“Taemin..kau-”

“Ya, Ji Hye, aku sudah mendengarnya. Terima kasih kau mau merindukan ku, dan sebenarnya aku..aish~ bagaimana aku harus mengucapkannya..eum.. I Love You ?”

Babo !” kuberlari lalu masuk dalam pelukan hangatnya.

Taemin terkekeh, “..sorry, but I can’t be romantic man. Maybe that’s why, Eun Ji end the relationship..”

Sedikit mengangkat kepalaku agar bisa melihatnya, dia dan Eun Ji putus ?

“Dan setelah aku mendengar semuanya, aku pikir tidak ada alasan lagi untuk menyatakan cinta ku padamu. Kau tahu, saat kau memanggilku tiba-tiba di bandara..perasaan aneh mulai muncul. Dan aku merasa tahu kau ingin ku peluk saat itu..”

“..jadi ?”

Dia hanya mengendikkan bahunya sambil tersenyum.

 

 ________

 

Hey, moon thank you.. cause you want to hear all of my story. And it has been three years you hear me talking. Even my neighbors and everyone thinks me crazy, but I believe ..What I ever talk to you will become a happiness.

 

 

END

 

Leave a comment